7 Cara Menanamkan Growth Mindset pada Anak agar Percaya Diri & Berani!
- Aprilia Putri Sandora
- 26 Mar
- 4 menit membaca
Pernahkah para parents melihat anak merasa putus asa saat mengalami kegagalan? Atau mungkin ragu mencoba sesuatu yang baru karena takut melakukan kesalahan? Inilah alasan pentingnya menanamkan growth mindset sejak dini. Dengan pola pikir ini, anak akan lebih percaya diri, berani mencoba hal baru, dan melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar.
Apa Itu Growth Mindset?

Growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang bisa berkembang dengan usaha, belajar, dan ketekunan. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Carol Dweck, seorang psikolog dari Stanford University. Berbeda dengan fixed mindset (pola pikir tetap) yang menganggap kemampuan itu bawaan sejak lahir dan tidak bisa diubah, growth mindset membantu anak memahami bahwa otak mereka bisa berkembang layaknya otot yang semakin kuat jika terus dilatih!
Kenapa Growth Mindset Penting untuk Anak?

Anak-anak dengan pola pikir berkembang cenderung:
Lebih yakin dalam menghadapi tantangan
Tidak takut gagal dan menganggap kesalahan sebagai peluang belajar
Berusaha lebih giat untuk mencapai tujuan mereka
Memiliki motivasi untuk terus belajar sepanjang hidup
Lalu, bagaimana cara membangun growth mindset dalam kehidupan sehari-hari? Yuk, simak tips berikut!
1. Ajarkan Bahwa Otak Itu Bisa Bertumbuh!
Ceritakan kepada anak bahwa otak mereka bekerja seperti otot. Semakin sering dipakai dan dilatih, semakin kuat dan cerdas mereka. Parents bisa menggunakan analogi olahraga: “Kalau kita ingin jago berenang, kita harus latihan terus, kan? Sama seperti otak, semakin sering dipakai untuk berpikir dan mencoba hal baru, semakin pintar jadinya!”
Untuk membuatnya lebih menarik, Parents bisa menggunakan video atau gambar ilustratif yang menunjukkan bagaimana koneksi otak berkembang saat seseorang belajar sesuatu yang baru. Anak-anak cenderung lebih memahami konsep ini jika dijelaskan dengan cara visual dan interaktif.
2. Gunakan Kata-Kata yang Membangun

Alih-alih berkata, “Kamu memang nggak berbakat di Matematika”, ubahlah menjadi, “Kamu belum bisa sekarang, tapi kalau terus berlatih, pasti bisa!” Kata-kata memiliki kekuatan luar biasa dalam membentuk pola pikir anak. Jadi, selalu gunakan kata-kata yang memotivasi dan memberi dorongan positif.
Selain itu, hindari membandingkan anak dengan orang lain. Setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda. Sebaliknya, ajak mereka untuk membandingkan progres mereka sendiri dari waktu ke waktu. Misalnya, tunjukkan bagaimana mereka dulu kesulitan membaca, tetapi sekarang sudah lebih lancar. Hal ini akan membuat mereka merasa bangga dengan usaha yang telah dilakukan.
3. Biarkan Anak Mengalami Kegagalan
Terkadang, Parents terlalu cepat membantu anak dalam menyelesaikan masalah. Padahal, membiarkan mereka menghadapi tantangan sendiri bisa mengajarkan ketahanan dan keberanian. Misalnya, jika anak gagal dalam suatu ujian, bantu mereka mengevaluasi kesalahan dan mencari cara agar bisa lebih baik di kesempatan berikutnya.
Beri mereka kesempatan untuk mencoba kembali tanpa merasa malu atau takut dihukum karena gagal. Parents juga bisa menceritakan kisah tokoh-tokoh sukses yang pernah gagal berkali-kali sebelum akhirnya berhasil, seperti Thomas Edison atau J.K. Rowling. Ini akan memberikan inspirasi bahwa kegagalan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan.
4. Puji Usahanya, Bukan Hasilnya

Daripada hanya memuji nilai yang bagus, cobalah untuk lebih fokus pada proses belajarnya. Misalnya, katakan, “Wah, kamu sudah bekerja keras menyelesaikan PR ini! Bagaimana rasanya bisa menyelesaikannya sendiri?” Dengan begitu, anak akan lebih menghargai proses daripada sekadar hasil akhir.
Sebagai orang tua, Parents juga bisa memberikan penghargaan dalam bentuk lain, seperti membuat jurnal pencapaian anak atau memberikan sertifikat kecil sebagai bentuk apresiasi terhadap usaha yang telah mereka lakukan. Ini akan membantu mereka tetap termotivasi untuk terus belajar dan berkembang.
5. Ajarkan Pentingnya Kata ‘Belum’
Kata ‘belum’ adalah kunci growth mindset! Jika anak berkata, “Aku nggak bisa menggambar,” ajak mereka menambahkan kata ‘belum’ di akhir kalimat: “Aku belum bisa menggambar dengan baik.” Ini mengajarkan bahwa kemampuan bisa berkembang seiring waktu dengan latihan dan usaha.
Parents bisa membuat tantangan mingguan untuk anak, misalnya meminta mereka mencoba sesuatu yang sulit selama satu minggu dan melihat perkembangan mereka. Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa dengan latihan dan ketekunan, mereka bisa menjadi lebih baik dalam banyak hal.
6. Jadilah Contoh yang Baik
Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika mereka melihat Parents yang juga memiliki growth mindset—berani mencoba hal baru, tidak takut gagal, dan terus belajar—mereka akan meniru pola pikir tersebut. Jangan ragu untuk berbagi pengalaman Parents ketika belajar sesuatu yang baru dan bagaimana menghadapi tantangan.
Misalnya, jika Parents sedang belajar memasak atau mencoba hobi baru, tunjukkan kepada anak bahwa Parents juga mengalami kesulitan di awal, tetapi tetap berusaha hingga berhasil. Hal ini akan memberikan contoh nyata bahwa proses belajar membutuhkan waktu dan usaha.
7. Dorong Anak untuk Keluar dari Zona Nyaman

Beri anak kesempatan untuk mencoba hal-hal baru, seperti belajar coding, bermain musik, atau berolahraga yang belum pernah mereka coba sebelumnya. Tantangan ini akan membantu mereka memahami bahwa perkembangan terjadi saat kita berani keluar dari zona nyaman.
Salah satu cara yang efektif adalah dengan memberikan tantangan edukatif yang menyenangkan, seperti mengajak mereka mengikuti kursus coding atau membuat proyek kreatif yang membutuhkan pemecahan masalah. Dengan cara ini, mereka akan belajar bahwa tantangan bisa menjadi sesuatu yang menarik dan menyenangkan.
Yuk, Bangun Growth Mindset Anak Sejak Dini!
Menanamkan growth mindset anak bukanlah sesuatu yang instan, tetapi dengan konsistensi dan dukungan, anak akan tumbuh menjadi individu yang percaya diri, pantang menyerah, dan siap menghadapi tantangan hidup.
Ingin anak Parents memiliki pengalaman belajar yang menantang dan menyenangkan? Yuk, daftarkan mereka ke kelas coding di Koding Next! Di sini, anak akan belajar teknologi dengan cara seru dan interaktif.
Comments