Kurikulum Merdeka – Siapa sih yang ga kenal sama Nadiem Makarim? Menteri pendidikan yang dulunya CEO GoJek ini sudah menciptakan banyak hal menarik di dunia pendidikan. Mulai dari penghapusan ujian nasional sampai merubah sistem SNMPTN.
Tapi, kita ga bakal bahas semuanya. Di artikel kali ini, kita akan bahas tentang Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang diciptakan untuk mempertajam keahlian anak sejak dini. Hal ini dikarenakan, menurut Pak Nadiem, regulasi pendidikan selama ini hanya menghambat proses pencapaian reformasi pendidikan yang bermuara pada kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia.
Kurikulum Merdeka juga merupakan kurikulum yang memberikan keleluasaan dalam pembelajaran agar dapat sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat siswa. Kurikulum Merdeka mencakup semua jenjang yaitu PAUD, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Isi dari kurikulum ini dirancang menjadi lebih optimal agar siswa memiliki waktu yang cukup untuk mendalami konsep belajar.
Hal-hal Esensial Dalam Kurikulum Merdeka
Penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman secara keseluruhan:
Untuk memahami lingkungan sekitar, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan sebagai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS).
Integrasi computational thinking dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS.
Bahasa Inggris dijadikan mata pelajaran pilihan.
Penguatan kompetensi mendasar yang disebutkan dalam Kurikulum Merdeka tidak hanya bisa didapatkan di lingkungan sekolah. Adapun instansi atau sekolah peminatan lain, seperti Koding Next yang memiliki pandangan dan tujuan yang selaras dengan Kurikulum Merdeka. Misalnya, pemecahan masalah dengan computational thinking oleh anak.
Computational thinking adalah cara berpikir logis dan efektif untuk menyelesaikan sebuah masalah. Umumnya penyelesaian masalah ini didukung oleh penggunaan komputer. Computational thinking didapat dengan cara melatih pikiran menggunakan konsep decomposition, pattern recognition, abstraction, dan algorithms.
Pembelajaran mengenai konsep-konsep berpikir tersebut termasuk ke dalam konsep koding. Koding bagi anak tentunya tidaklah rumit seperti halnya yang dipelajari oleh orang dewasa. Koding Next merancang pembelajaran sedemikian rupa agar materi konsep koding dapat diterima dengan baik dan ringan oleh anak.
Kelas Koding Next disajikan secara bilingual yaitu bahasa Inggris-Indonesia. Hal tersebut dilakukan demi mendukung pilihan dan kebutuhan anak dalam mempelajari bahasa dunia saat ini yaitu bahasa Inggris.
Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran
Pembelajaran berbasis projek memberikan kesempatan kepada anak untuk “mengalami pengetahuan”. Pembelajaran ini dimaksudkan agar dapat menginspirasi siswa untuk memberikan kontribusi nyata dan dapat menjawab persoalan atau isu penting di lingkungan sekitarnya melalui sebuah projek. Anak dapat meningkatkan pengalaman dalam pembelajaran berbasis projek melalui koding.
Koding menjadi cara bagi anak untuk memberikan solusi dengan membuat program-program digital, seperti website untuk UMKM, aplikasi untuk layanan publik sekitar, dan membuat game edukasi. Pembuatan projek koding berorientasi pada proses dan hasil. Sehingga anak mendapatkan emotional-skills, daya analisis yang tinggi, dan peningkatan dalam kreativitas.
Read More:
Manfaat Pembelajaran Berbasis Projek: Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif.
Berpartisipasi merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan.
Mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan projek pada periode waktu tertentu.
Melatih kemampuan pemecahan masalah dalam beragam situasi belajar.
Memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar mereka sebagai salah satu bentuk hasil belajar.
Menghargai proses belajar dan bangga dengan hasil pencapaian yang telah diupayakan secara optimal.
Manfaat Utama Koding Bagi Anak:
Melek Teknologi – Anak memiliki pemahaman yang mendalam tentang dunia digital tempat mereka tinggal.
Pemecahan Masalah & Pemikiran Logis- Anak tidak mudah putus asa dalam memecahkan masalah dan mampu berpikir logis.
Karya digital – Anak mampu membuat website, aplikasi, dan game.
Karir yang bagus di masa depan – Anak memiliki persiapan yang cukup baik untuk karir masa depan mereka.
Apa yang perlu orang tua siapkan ketika sekolah anak mereka menerapkan Kurikulum Merdeka?
Dukungan dari orang tua merupakan salah satu kunci keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, secara konkret orang tua bisa menjadi teman dan pendamping belajar bagi anak. Memahami kompetensi yang perlu dicapai anak pada fasenya. Orang tua dapat pula mempelajari buku-buku teks yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka melalui buku.kemdikbud.go.id.
Selain hal di atas, orang tua juga dapat memberikan pendidikan koding kepada anaknya. Pendidikan koding bisa didapatkan di instansi terpercaya dan berpengalaman seperti Koding Next.
Di Koding Next, anak diajarkan untuk berpikir lebih sistematis dalam memecahkan sebuah masalah. Selain itu, mereka juga dipersiapkan untuk menghadapi masa depan dengan skill-skill koding yang mumpuni.
Apa yang Membuat Koding Next Menjadi Sekolah Koding yang Unggul?
Beberapa alasan yang membuat Koding Next menjadi sekolah yang unggul antara lain:
Kurikulum koding hasil rancangan tim sendiri yang terdiri dari ahli di bidang teknologi, pendidikan, dan bisnis dari berbagai negara
Kurikulum dievaluasi setiap 3 bulan oleh para ahli
Kurikulum ramah terhadap siswa yang tidak pernah bersentuhan langsung dengan ilmu koding
Kelas tersedia dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
Selalu update dengan trend dan gadget terbaru
Telah bekerja sama dengan sekolah-sekolah ternama
Dapat dijalankan secara online dan offline
Cari tahu informasi lebih lanjut mengenai kelas kami di link berikut ini
Program Little Koders untuk siswa 4-8 tahun
Little koders
Program Junior Koders untuk siswa 8-12 tahun
Junior Koders
Comments